Serangan Balasan Israel, 232 Warga Palestina Tewas, Netanyahu: Kami Akan Hancurkan Jadi Puing

Serangan Balasan Israel, 232 Warga Palestina Tewas, Netanyahu: Kami Akan Hancurkan Jadi Puing
Sebuah gedung apartemen di Gaza Palestina hancur setelah kena serangan roket Israel (reuter)

Gaza, Inibatam – Israel melakukan serangan balasan ke Jalur Gaza Palestina, Sabtu (7/10/2023). Sebanyak 232 warga Palestina dilaporkan tewas. PM Israel Benyamin Netanyahu berjanji akan menghancurkan tempat persembunyian Hamas hingga menjadi puing.

Seperti diketahui, Sabtu (7/10/2023) pagi kelompok militan Hamas menyerbu perbatasan Gaza dan masuk ke wilayah Israel. Mereka juga melancarkan serangan udara dengan melepas lebih dari 5000 roket.

Dalam serangan itu setidaknya 200 warga Israel tewas dalam serangan mendadak skala besar, dan puluhan prajurit Israel ditawan.

Dilansir dari AFP, Minggu (8/10/2023) dilaporkan baku tembak terjadi hingga malam hari antara pasukan Israel dan ratusan militan Hamas di setidaknya 22 lokasi Israel.

“Teroris mengamuk dan masuk ke rumah-rumah, membantai warga sipil,” kata militer Israel, seraya menambahkan bahwa lebih dari 1.000 orang di Israel terluka oleh tembakan atau lebih dari 3.000 roket yang datang.

Netanyahu menyatakan, “Kita sedang berperang,” dan memperingatkan bahwa Israel akan bertindak dengan “seluruh kekuatan” untuk menghadapi serangan tersebut. Ia berjanji untuk mengubah tempat-tempat persembunyian Hamas menjadi puing-puing.

“Saya mengatakan kepada masyarakat Gaza: keluar dari sana sekarang, karena kami akan bertindak di mana pun dengan seluruh kekuatan kami,” kata perdana menteri kemudian. “Kami akan menyerang mereka sampai titik darah penghabisan dan membalas dengan kekerasan pada hari kelam yang mereka timbulkan terhadap Israel dan rakyatnya.”

Baca Juga  Tragedi Kemanusiaan di Gaza: Lebih dari 7.000 Jiwa Tewas, Mayoritas Anak-anak dan Perempuan

Gerbang Neraka

Mayor Jenderal tentara Israel Ghasan Alyan memperingatkan Hamas telah “membuka gerbang neraka”.

Seorang jurnalis AFP di Gaza melihat asap mengepul dari sisa-sisa menara tempat tinggal yang dibom, yang menurut Kementerian Dalam Negeri Gaza berisi 100 apartemen.

Militer Israel menyatakan telah memperingatkan warga untuk mengungsi sebelum menargetkan gedung bertingkat yang digunakan Hamas.

Perusahaan listrik milik negara Israel memutus pasokan listrik ke Gaza ketika suar tentara menerangi langit malam.

Eskalasi ini menyusul meningkatnya kekerasan selama berbulan-bulan, sebagian besar terjadi di Tepi Barat yang diduduki, dan ketegangan di sekitar perbatasan Gaza dan di tempat-tempat suci yang diperebutkan di Yerusalem.

Jurang berbahaya

Sirene serangan udara terdengar di seluruh Israel selatan dan tengah, serta di Yerusalem. Di Tel Aviv, sebuah lubang menganga merobek sebuah bangunan, dan warga menaiki bus untuk mengungsi ke tempat yang aman.

Baca Juga  Hamas Klaim Serang Bandara Ben Gurion Tel Aviv sebagai Bagian dari Operasi Al-Aqsa Flood

Konflik tersebut memicu gangguan besar di bandara Tel Aviv, di mana banyak maskapai penerbangan membatalkan penerbangan. Sekolah akan tetap tutup pada hari Minggu, awal minggu di Israel.

Hamas menguasai Gaza pada 2007, yang menyebabkan blokade Israel yang melumpuhkan wilayah kantong miskin berpenduduk 2,3 juta orang itu.

Israel dan Hamas telah berperang beberapa kali sejak saat itu. Baku tembak militer besar terakhir terjadi pada Mei, menewaskan 34 warga Palestina dan satu warga Israel.

Di Gaza utara pada Sabtu, ratusan orang meninggalkan rumah mereka, membawa makanan dan selimut.

Kekerasan juga meletus di Tepi Barat, termasuk Yerusalem timur yang dianeksasi, dengan lima warga Palestina tewas dan 120 orang terluka dalam bentrokan dengan pasukan dan pemukim Israel, kata layanan medis Palestina.

Negara-negara Barat mengutuk gelombang serangan Hamas, yang oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa dianggap sebagai kelompok teroris.

Utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah Tor Wennesland memperingatkan adanya “jurang berbahaya” dan meminta semua pihak untuk “menarik diri dari jurang”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *