Gaza, Inibatam – Perang sengit antara Israel dan Hamas Palestina telah memakan korban besar. Jumlah kematian mencapai 2.327 orang hingga Rabu malam (11/10/2023).
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya 1.100 orang tewas dan 5.339 lainnya terluka di Jalur Gaza, yang menjadi sasaran gempuran Israel.
Situasi semakin memburuk dengan aliran listrik hampir mati di sebagian besar wilayah Gaza, dan sejumlah rumah sakit di sana berjuang untuk merawat korban serangan Israel.
Medecins Sans Frontieres (MSF) telah mengungkapkan kekhawatiran karena rumah sakit mengalami kekurangan pasokan obat, peralatan medis, dan pasokan listrik.
Di Tepi Barat Palestina, setidaknya 27 orang tewas dan 150 lainnya terluka akibat serangan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mencatat situasi kritis ini.
Militer Israel melaporkan bahwa sekitar 1.200 orang telah tewas dan 3.418 lainnya terluka di wilayah mereka sejak serangan Hamas dimulai pada akhir pekan lalu.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, seperti dikutip cnn, Kamis (12/10/2023) mengonfirmasi bahwa hingga saat ini, 189 tentara Israel telah gugur dalam konflik ini.
Gaza menjadi pusat perhatian dunia setelah pasukan Israel dan Hamas saling serang sejak pekan lalu. Hamas mengklaim serangan mereka bertujuan untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi Palestina.
Pasukan Israel merespons dengan Operasi Pedang Besi yang menargetkan infrastruktur Hamas di Jalur Gaza, memperpanjang konflik tersebut hingga Minggu malam.
Perang semakin meluas dengan serangan Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon, serta gempuran Israel ke wilayah Suriah. Situasi ini menunjukkan eskalasi serius di Timur Tengah yang menimbulkan keprihatinan internasional.