Serangan Bom Tidak Henti di Gaza: Orangtua Tulis Nama Anak-anak di Tubuh Mereka

Serangan Bom Tidak Henti di Gaza: Orangtua Tulis Nama Anak-anak di Tubuh Mereka
Agar mudah dikenali saat jadi korban serangan bom Israel, orag tua di Gaza tulis nama anak di tubuh mereka (ilustrasi)

Gaza, Inibatam – Kehidupan warga di Jalur Gaza Palestina semakin dihantui ketakutan sejak perang kembali pecah antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober lalu. Dalam tiga pekan terakhir, Jalur Gaza terus diberondong gempuran bom dan roket dari Israel sebagai balasan atas serangan yang dilancarkan Hamas terhadap negaranya.

Peperangan ini telah menelan korban yang sangat besar, dengan 4.650 orang tewas dan 14.245 lainnya terluka di Gaza sejak awal konflik.

Situasi yang semakin mencekam di Gaza telah memicu rasa keputusasaan di antara warga setempat. Bahkan, sebagian orang tua di Gaza telah sampai pada tingkat pasrah, di mana mereka menuliskan nama anak-anak mereka pada berbagai bagian tubuh seperti tangan, kaki, dan bahkan perut menggunakan tinta hitam.

Kepala Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Martir Al Aqsa Gaza, Dr. Abdul Rahman Al Masri, mengungkapkan bahwa orang tua melakukan tindakan tersebut untuk mempermudah mengidentifikasi jasad anak-anak mereka ketika terkena gempuran bom Israel.

Baca Juga  Kembali Penjajah Israel Gempur Kamp Pengungsi di Gaza: 15 Orang Tewas di Kamp Pengungsi Bureij

“Kami menerima banyak kasus di mana para orang tua menulis nama anak-anak mereka pada kaki hingga perut masing-masing,” kata Al Masri seperti dikutip cnn, Kamis (26/10/2023).

Orang tua di Gaza hidup dalam ketakutan bahwa “apa pun bisa terjadi” saat ini. Mereka takut bahwa tidak akan ada yang bisa mengidentifikasi anak-anak mereka jika sesuatu yang buruk terjadi.

“Ini artinya bahwa mereka (warga Gaza) sudah pasrah dan merasa menjadi target serangan Israel kapan saja yang bisa membuat mereka terluka hingga kehilangan nyawa,” ungkap Al Masri.

Situasi konflik tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat, karena Israel menolak wacana negosiasi gencatan senjata. Pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan sedang mempersiapkan invasi darat ke Jalur Gaza.

Nama di tubuh memudahkan identifikasi korban

Saat ini, Israel terus meningkatkan serangan udara ke Gaza. Rumah Sakit Martir Al Aqsa melaporkan telah menerima lebih dari 200 jasad korban serangan udara selama 48 jam terakhir.

Baca Juga  Pertempuran Sengit di Gaza: Hamas Tembakan Rudal Anti-tank Hambat Laju Puluhan Tank Israel

Seorang petugas di rumah sakit tersebut menjelaskan bahwa banyak anak-anak yang hilang. Ada juga korban dengan tulang patah atau putus, dan tidak mungkin mengidentifikasi mereka tanpa bantuan tulisan yang telah digunakan oleh orang tua.

Lebih dari 300 orang telah mencari bantuan medis di Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir el-Balah, Gaza, setelah Israel membombardir lingkungan sekitar selama akhir pekan.

Situasinya telah mencapai “bencana besar,” seperti yang diungkapkan oleh Direktur Jenderal RS Martir Al Aqsa, Dr. Iyad Issa Abu Zaher.

“Mustahil bagi rumah sakit mana pun di dunia untuk menerima jumlah korban luka sebanyak ini. Tidak ada ruangan atau tempat tidur rumah sakit yang cukup untuk menangani cedera sebanyak ini. Para korban yang terluka berada di depan pintu ruang operasi dan berdesakan, masing-masing menunggu giliran untuk dioperasi,” keluhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *