Batam, Inibatam – Video yang diunggah akun pecinta hewan @pejatenshelter cukup mengejutkan. Di situ diunggah kondisi memprihatinkan yang disebut Mini Zoo Batam.
Tampak seekor anjing yang mati di dalam sebuah kandang. Namun menariknya, di Mini Zoo yang disorot itu tampak kondisi yang kumuh, kandang yang tak terawat dan ditumbuhi semak.
Begitu juga dengan besi teralis kandang yang sudah copot dan rusak, kemudian diikat dengan sejenis tali atau kabel berwarna hijau.
Namun setelah ditelusuri lokasi di dalam video itu ternyata adalah kawasan Hutan Wisata Mata Kucing, Batam.
Dilansir via detikom, Seksi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Batam, Desty Sitompul mengatakan satwa dilindungi di Hutan Wisata Mata Kucing sebenarnya telah lama disita pihaknya. Penyitaan itu dilakukan pada tahun 2021.
“Kami telah melakukan penyitaan satwa yang dilindungi yang dipelihara oleh pihak Mata Kucing dan setahu Kami sampai saat ini mereka sudah tidak memelihara lagi satwa yang dilindungi. Penyitaan itu dilakukan pada tahun 2021,” ujarnya, Selasa (5/12/2023)
Desty menerangkan alasan penyitaan satwa lokasi hutan mata kucing karena pengelola tak memiliki izin. Sehingga ia memastikan saat ini hutan wisata mata kucing saat ini tidak memelihara satwa atau hewan yang dilindungi lagi.
“Penyitaan itu dilakukan karena mereka tak memiliki tak memiliki izin pemeliharaan hewan dilindungi. Aktivitas mereka dari dulu kita monitor,” ujarnya.
Desty menyebut bahwa hutan wisata mata kucing bukan masuk kategori mini zoo seperti narasi video viral. Hal itu karena lokasi tersebut tidak memiliki izin untuk mendirikan mini zoo.
“Itu (Hutan Mata Kucing) bukan mini zoo seperti yang disebut dalam video viral. Karena kalau mini zoo harus ada izin dari Kementerian Lingkungan Hidup,” ujarnya.
Terkait narasi dan video viral yang menyebutkan bahwa ada satwa yang mati hingga tak terurus di Hutan Wisata Mata Kucing diragukan BKSDA Batam. Karena dalam video tersebut hanya berisi video beberapa ekor anjing saja.
“Kalau di lihat video itu tidak ada yang mati. Hanya ada anjing yang terlihat dalam video. Video kurang jelas. Tapi akan dilakukan pengecekan lebih lanjut,” ujarnya.
Pengakuan pengelola Hutan Wisata Mata Kucing
Sementara itu, pengelola Hutan Wisata Mata Kucing, Nety Herawati mengatakan anjing-anjing yang ada itu bukan anjing peliharaan kawasannya.
Melainkan anjing liar yang dibawa orang dalam kondisi sakit. Kecintaan Nety akan hewan membuatnya tergerak untuk merawat anjing-anjing tersebut. Namun karena kondisinya banyak yang sudah parah ada yang mati.
Nety mengatakan pihaknya selalu menguburkan hewan-hewan anjing di sana jika kemudian mati.
“Saya lebih memilih untuk tidak makan daripada melihat hewan-hewan itu kelaparan,” ungkap Nety dilansir via Tribun Batam.