Batam, Inibatam – Hujan tak henti-hentinya turun siang itu, Senin (25/12/2023). Namun rasa rindu Zuraidah binti Muharam tak luntur hendak bertemu dengan anak sulungnya, Awi yang kini ditahan di Rutan Kelas II A Batam. Ia jauh-jauh datang dari Johor ke Batam.
Awi, bernama lengkap Iswandi bin M Yakop atau lebih dikenal dengan Bang Long.
Ia menjadi tersangka bersama 34 orang lainnya dan ditahan atas demo berujung anarkisme di depan Gedung BP Batam, 11 September 2023 lalu.
Sebagaimana diketahui, saat itu ribuan warga tak hanya dari Rempang, namun solidaritas masyarakat melayu dari seluruh Kepulauan Riau dan daerah lainnya hadir melakukan unjuk rasa penolakan terkait relokasi masyarakat tempatan, imbas dari proyek besar yang akan digarap pemerintah dengan investor asing melalui BP Batam, yakni Rempang Eco City.
Warga menganggap perlakuan pemerintah terhadap mereka sangat tidak adil. Pasalnya, mereka sudah menempati tanah itu turun temurun. Bahkan sebelum Indonesia merdeka.
Namun investasi berbicara lain. Tanah Rempang dibidik menjadi target proyek strategis nasional dengan ‘mengorbankan’ warga dan meminta mereka untuk hengkang.
Kendati pemerintah juga menyiapkan skema yang mereka anggap menguntungkan warga yang akan direlokasi. Namun warga enggan dipaksa-paksa dengan cara seperti itu.
Ditetapkan tersangka dan didakwa dengan sejumlah pasal, khususnya penghasutan atas kerusuhan saat demo 11 September lalu, justru banyak orang yang bersimpati dengan sosok Bang Long.
Pria berambut gondrong yang kemudian muncul dengan berani, berorasi dan lantang menyuarakan suara masyarakat Pulau Rempang saat demo itu. Siapa sangka ternyata ia seorang guru sekolah.
Ia pun pada akhirnya dianggap melakukan penghasutan dengan kata-katanya yang menggelegar saat demo itu. Hal ini yang menurut polisi memancing massa untuk berbuat anarkis kala itu. Hingga melempari gedung BP Batam dan menyerang aparat.
Adik Bang Long juga ikut ditahan
Rabiatul Muslimah, adik bungsu Bang Long bercerita jika ia dan ibunya tak hanya membesuk Bang Long di Rutan Batam, Senin (25/12/2023).
Ia juga membesuk saudara lainnya bernama Wahffiyuddin bin M Yakop, masih adik kandung Bang Long.
“Alhamdulillah, Abang Long sehat walafiat, macam biasa. Alhamdulillah sangat,” kata Muslimah saat dihubungi Gudangberita.
“Harapan kami juga bukan untuk Abang Long seorang. Malah untuk Wahffiyuddin yang juga adik Abang Long yang turut sama-sama ditahan. Serta semua pejuang-pejuang yang lain,” ucap dia.
Menurut Muslimah, abangnya Wahfiyuddin malah tak ikut demo saat itu, namun malah ikut ditahan.
“Dia datang lepas rusuhan itu. Datang sebab nak cari Abang Long katanya. Jadi tiba-tiba dia kena tahan juga. Dia adik nomor 4,” terang Muslimah
Bang long cium kaki ibu
Saat menjenguk Bang Long, Muslimah menceritakan ia dan ibunya membawa kopi, mie instan kesukaan abangnya dan asam pedas.
“Ada bawa sikit kopi dengan mie segera (instant) kesukaan Abang Long. Kami juga masak asam pedas makanan kesukaan Abang Long,” sebutnya.
Muslimah yang anak bungsu dari enam bersaudara itu sangat bersyukur, bisa memeluk abangnya setelah sebelumnya hanya berjumpa dan berbicara lewat telpon saat ditahan di Mapolda Kepri sebelumnya.
Seperti diketahui, Bang Long kini menjadi tahanan kejaksaan. Ia pun menjalani sidang di Pengadilan Negeri Batam.
Oleh sebab itu, penahanannya dipindahkan ke Rutan Batam hingga vonis hakim diketuk nantinya.
Tiga bulan lamanya Bang Long ditahan. Muslimah memang sempat membesuk Bang Long saat ditahan di Mapolda Kepri.
Hanya saja saat itu, Muslimah mengakui cuma bisa berbicara dengan alat komunikasi. Sementara ia hanya melihat Bang Long dari CCTV.
“Langkah kanan kami (membesuk ke Rutan Batam). Hari ini dapat peluk cium Abang Long. Rezeki Abang Long dapat cium kaki ibu. Alhamdulillah semoga Allah senantiasa lindungi kita semua,” kata Muslimah.
Untuk diketahui, Muslimah, ibunya dan keluarga Bang Long sebagian merantau dan menetap di Johor, Malaysia selama ini.
Yang pasti menurutnya, sang ibu juga percaya semua yang terjadi dengan Bang Long ada hikmahnya.
“Ibu percaya semua yang terjadi ada hikmahnyaa, ibu ikhlas dengan apa yang terjadi. Sebab, ibu tahu betul anaknya tak bersalah. Abang Long cuma nak pertahankan hak-hak orang Melayu kita,” ucap Muslimah.
Harapan Muslimah
Ia berharap Bang Long dan para tahanan kasus kerusuhan demo Rempang bisa segera dibebaskan.
Harapan kami, yang pasti agar mereka dapat segera bebas dan berkumpul kembali bersama keluarga.
Karna Abang Long tidak bersalah dan tidak seharusnya berada di penjara. keadilan harus ditegakkan dan orang yang tidak bersalah tidak seharusnya dihukum,” ucapnya.
Apalagi istri Bang Long, dikatakan Muslimah tentu sulit rasanya hidup tanpa tulang punggung keluarga selama ini. Begitu juga para pejuang Rempang lainnya yang kini ditahan terkait aksi demo berbuntut anarkisme.
“Kasian (istri Bang Long) karena harus berurusan dengan ketidakpastian, stres, dan biaya keuangan. Mereka juga harus menjaga kehidupan mereka tetap berjalan, meski tulang punggung keluarga tidak ada,” sebutnya.
Dikatakannya keluarga Bang Long tinggal di Batam Center selama ini.(*)