Inibatam, Batam – Para pesepeda diajak mengetahui dan memahami resiko dan potensi kegawatdaruratan hentian jantung saat berolah raga. Mereka juga diajak memahami dan mampu melaksanakan pertolongan darurat Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada pasien henti jantung.
“Banyak manfaat olahraga aerobik, termasuk bersepeda, untuk kesehatan jantung, tapi kita juga harus tahu kondisi yang meningkatkan hentian jantung,” kata dr R Ahmad Anzali, Sp.JP, di Villa Harimau, Sekupang, Kota Batam, Minggu (18/8/2024) petang.
Di Villa Harimau, dr Aan —demikian dokter spesialis jantung ini biasa disapa— berbagi tentang penanganan hentian jantung saat berolah raga, terutama saat bersepeda. Dokter di RSUP Ahmad Thabib ini pun langsung melakukan demonstrasi penanganan hentian jantung kepada hampir seratus pesepeda yang hadir.
Selain dr Aan, ikut memberi materi pada momen ini adalah dr Nurrakhmanita Aziza, Sp.KFR. Dia memberikan materi mencegah dan mengenali cardiovascular fatique saat olah raga.
Materi-materi tersebut diberikan dalam rangkaian Gowes Kemerdekaan yang digelar Serenty Central City dan Batam Folding Bike. Acara yang digelar di Villa Harimau saat senja itu dihadiri langsung manajemen dari Central Group, The Best Developer di Batam yang mengembangkan sejumlah proyek ternama dengan total lahan lebih dari 200 hektare.
Acara dengan semangat Live Happier ini dihadiri Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kepri, dr Yanuarman SpOG. Hadir juga Koordinator Bile to Work Kota Batam Haryoto, Ketua Batam Brompton Club Ipit Darmadji, dan Ketua Teman Ngopi Cycling Club, Novianto. Komunitas Minion Batam, di bawah Komando Farid Y Farid Setyobudi ikut hadir pada lokasi terbaik di Batam saat senja ini.
Selain menyampaikan sharing materi, dr Aan langsung melakukan demonstrasi penanganan hentian jantung. Salah seorang pesepeda, langsung menjadi “korban” untuk dilakukan praktik antsipasi mereka yang mengalami hentian jantung itu.
Sambil mempraktikan, dr Aan bercerita pentingnya penanganan yang cepat dan tepat. Termasuk resiko ketika penanganan hentian jantung begitu lambat. Karena itu, demonstrasi yang diberikan, dengan contoh langsung pesepeda, diharapkan mereka dapat “bekal” ketika mendapati kejadian saat berolahraga.
“Setiap menit menunda CPR, menurunkan survival 10 menit. CPR tepat waktu meningkatkan survival hingga 74 persen,” kata dr Aan.
Memang, kata dr Aan, saat olah raga aerobik dapat menguatkan otot jantung. Juga melebarkan pembuluh darah, menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan sensitivitas insulin.
Tapi mereka yang berolah raga harus paham kondisi yang meningkatkan resiko hentian jantung. Di antara penyakit jantung yang tidak diketahui seperti aritmia, cardiomyopathy dan penyakit jantung koroner. Ada juga faktor lain seperti kelelahan berat, dehidrasi, kekurangan elektrolit dan suplementasi.
Yang jelas kata dr Aan, saat olah raga muncul dua hormon. Pertama adrenalin yang menaikkan detak jantung dan kekuatan pompa. Kedua hormon endrofin berupa rasa nyaman dan happy, yang bisa menutupi gejala.
Sementara itu, Nurrakhmanita, dokter spesiali rehabilitasi medik ini memberi materi pentingnya mengetahui profil diri sendiri. Termasuk tahapan dalam berolahraga. Dia juga memberi contong hitungan intensitas dan heart rate saat bersepeda.
“Jangan bandingkan dengan teman karena gengsi. Tapi dengan diri sendiri supaya aman saat berolahraga,” kata dr Nurrakhmanita.
Sebelum materi, sejumlah pesepeda melakukan gowes bareng dan berlomba di tanjakan Villa Harimau, yang kemiringannya hampir mencapai 45 persen. Di penutup gowes kemerdekaan ini, mereka juga melakukan parade di seputaran Villa Harimau, yang petang itu bisa menikmati langit yang jingga menjelang pergantian hari.
Gowes Kemerdekaan menjadi ajang berkumpulnya keluarga di Serenity Central City. Selain menikmati keindahan alam Sekupang, mulai dari 50 persen kawasan hijau yang dipenuhi pepohonan rindang, hingga pemandangan Singapura yang megah.
“Saya sangat berterima kasih dan bersyukur atas support oleh para penggiat sepeda khususnya di Kota Batam, dari Batam Folding Bike, Brompton Batam Club, Koseindo, hingga komunitas Bike To Work, yang ikut menyemarakkan acara Gowes Kemerdekaan ini,” ujar Princip Muljadi selaku CEO Central Group.
Momentum Hari Kemerdekaan tahun ini juga digunakan Serenity Central City dalam mewujudkan komitmennya terhadap lingkungan, menyusul salah satu kampanye-nya dengan visi menjadikan Sekupang kawasan pariwisata berwawasan wellness living atau kehidupan yang sehat.
Ketua Batam Folding Bike, Rizal Saputra, berterima kasih dengan dukungan Serenity Central City untuk Gowes Kemerdekaan ini. Selain mengembangkan ribuan properti yang luar biasa di Batam, Central Group selalu peduli dengan aktivitas yang menyehatkan masyarakat. Terutama dukungan-dukungan untuk event olah raga.
Rizal juga berterima kasih kepada IDI Kepri yang mengingatkan pesepeda dengan materi tentang jantung dan cardiovascular fatigue saat berolahraga. Kadang, kata Rizal, ada gengsi antar pesepeda ketika mereka sedang gowes bersama.
Pengingat dari dr Nurrakhmanita tentang pentingnya tahu kondisi diri sendiri, kata Rizal harus dipegang para pesepeda. Jangan karena gengsi, tak mau viral mendorong di tanjakan, misalnya, gowes selalu dipaksakan.
“Mendorong sepeda bukan kejahatan. Kita harus bersama-sama menjaga jantung saat berolah raga, demi si jantung hati yang sedang menunggu di rumah,” kata Rizal, yang juga berterima kasih kepada pesepeda yang menghadiri Gowes Kemerdekaan ini. (*)