Cinta Ditolak, Pengadilan Bertindak: CEO Singapura Gugat Wanita Puluhan Miliar

Cinta Ditolak, Pengadilan Bertindak: CEO Singapura Gugat Wanita Puluhan Miliar
Gara-gara ditolak cintanya, seorang CEO Singapura menggugat wanita idamannya ke pengadilan (ilustrasi)

Singapura, Inibatam – Ada ungkapan di Indonesia, cinta ditolak, dukun bertindak. Tapi di Singapura itu tidak berlaku. Ungkapannya, cinta ditolak, pengadilan bertindak.

Itulah yang terjadi ketika cinta seorang CEO di Singapura, Kawshigan, ditolak oleh Tan Shu Mei. Penolakan Mei ini berbuah gugatan ke pengadilan.

Kasus gugatan gara-gara cinta ditolak ini menjadi viral di media sosial Singapura.

Kawshigan adalah seorang CEO sebuah perusahaan teknologi drone. Dia memutuskan menggugat Mei dengan pasal pencemaran nama baik senilai USD2,3 juta atau setara dengan Rp36 miliar. Itu semua setelah Mei hanya menganggapnya sebagai teman, bukan sebagai pacar.

Kisah berawal pada tahun 2020. Kawshigan mengungkapkan perasaan cintanya kepada Mei. Namun Mei tidak merespon rasa cinta CEO itu. Karena cintanya ditolak, CEO ini patah hati. Dia mengaku mengalami trauma berkelanjutan dan mengalami penurunan penghasilan. Hal ini yang membuat menggugat Mei ke Pengadilan Tinggi Singapura pada Februari 2023.

Baca Juga  Singapura Bakal Diguyur Hujan Rabu Ini, Risiko Kabut Asap Bisa Berkurang

Namun, ini bukan satu-satunya tuntutan hukum yang diajukan oleh Kawshigan terhadap Mei. Pria ini juga telah mengajukan kasus terpisah di Pengadilan Magistrate Singapura dengan nilai tuntutan sekitar USD 17.000 atau Rp266 juta atas tuduhan yang serupa.

Dalam gugatan ini, Kawshigan menuduh Mei melanggar penawaran yang dia buat. Penawarannya berupa berbagi inspirasi, perjuangan, dan pencapaian serta bertemu sesuai ketersediaan keduanya.

Mei, di sisi lain, berpendapat bahwa gugatan awal ini merupakan penyalahgunaan proses hukum dengan motif tersembunyi untuk memaksa dia mematuhi tuntutan Kawshigan dan tetap berhubungan dengannya.

Kisah ini semakin rumit dengan tuduhan Mei bahwa Kawshigan telah melakukan pelecehan.

Mei menyebut bahwa Kawshigan pernah muncul di luar rumahnya dengan seorang wanita pada Juli 2022 dan tetap tinggal di luar meskipun permintaan Mei untuk pergi. Bahkan, Kawshigan dikatakan meletakkan dokumen di pintu Mei pada bulan yang sama dan mendekati tetangga Mei untuk meminta nomor telepon rumahnya.

Baca Juga  Singapura Bantah Podcast WSJ Soal Temuan Makanan Terkontaminasi dari Fukushima

Kondisi semakin memanas ketika Kawshigan mencoba menemui Mei di tempat kerjanya akhir bulan itu, meskipun dia tidak berada di sana. Akibat dugaan pelecehan ini, Mei mengambil tindakan dengan memasang pintu digital, sensor alarm sirine, dan bel pintu video pintar.

Pertama-tama, gugatan Kawshigan pada Mei dibatalkan pada Januari 2023 karena dianggap sebagai penyalahgunaan proses peradilan. Pengadilan juga memerintahkan Kawshigan untuk menanggung biaya hukum Mei.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *