Pasuruan, Inibatam – Dua pesawat Super Tucano TNI AU yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur sudah berhasil ditemukan, Kamis (16/11/2023). Tiga dari empat awak pesawat ditemukan meninggal. Satu awak lagi masih dalam pencarian.
Berikut adalah 7 fakta terkait kronologi kecelakaan tersebut yang dihimpun dari berbagai sumber:
Sedang Jalankan Misi Latihan
Kecelakaan bermula saat empat pesawat jenis Super Tucano dari Skadron Udara 21 lepas landas dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, untuk menjalani misi latihan. Keempat pesawat lepas landas sekitar pukul 10.50 WIB.
Mendadak Lost Contact
Saat dalam misi latihan, dua pesawat dengan nomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 tiba-tiba lost contact pada pukul 11.18 WIB dan 11.31 WIB. Dua pesawat lainnya berhasil mendarat dengan selamat.
Suara Dentuman Keras
Warga di Kecamatan Puspo, Pasuruan, mendengar suara pesawat terbang rendah dan suara dentuman keras di dekat lahan pertanian warga Desa Keduwung, Pasuruan.
Satu Pesawat Diduga Tabrak Tebing
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Brawijaya, Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani, membenarkan kecelakaan pesawat tempur Super Tucano. Satu pesawat diduga menabrak tebing di dekat Watu Gedek, lereng utara Gunung Bromo.
Evakuasi Masih Dilakukan
Tim evakuasi dari TNI AU dan Basarnas diterjunkan ke lokasi. Meski satu pesawat belum bisa dievakuasi karena kondisi geografis yang sulit dijangkau, pihak TNI AU berkomitmen untuk terus menurunkan tim evakuasi.
Identitas Korban Terungkap
Identitas korban terungkap sebagai tim penerbang Skuadron 21 Lanud Abdulrachman Saleh. Dua pesawat tersebut dibawa oleh Letkol Pnb Sandhra Gunawan, Kolonel Adm Widiono, Mayor Pnb Yuda A. Seta, dan Kolonel Pnb Subhan.
Korban Meninggal Dunia
Kecelakaan menyebabkan tiga korban meninggal dunia teridentifikasi: Mayor Penerbang Yudha Seta, Kolonel Penerbang Subhan, dan Kolonel Widiono. Satu korban, Letkol Penerbang Sandra, masih dalam pencarian dan belum ditemukan.