Dunia Mengecam Keras Serangan Israel ke Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, Erdogan: Israel Negara Teroris

Dunia Internasional Mengecam Keras Serangan Israel ke Rumah Sakit Al-Shifa Gaza, Erdogan: Israel Teroris
Pasukan penjajah Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Utara (reuters)

Gaza, Inibatam – Israel menyerang langsung Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Tentara penjajah ini menuduh rumah sakit menyembunyikan markas operasi Hamas.

Tak pelak, serangan ke rumah sakit tersebut mendapat kecaman dari internasional, PBB dan WHO.

Menurut laporan dari The Guardian pada Kamis (16/11/2023), PBB dan berbagai badan bantuan menyampaikan keprihatinan atas dampak serangan tersebut terhadap staf dan pasien.

Israel kini menghadapi kecaman global yang semakin besar, terutama dari negara-negara Arab dan Barat, menimbulkan pertanyaan tentang berapa lama negara tersebut dapat melanjutkan serangannya dalam menghadapi berkurangnya dukungan internasional.

Amerika Serikat (AS) menyatakan tidak mendukung operasi militer atas rumah sakit tersebut, menegaskan bahwa mereka tidak mengizinkan keputusan Israel.

PBB Mengutuk Pembantaian

PBB mengutuk pembantaian di Gaza dan menghadapi kekhawatiran besar terhadap penggerebekan Rumah Sakit Al-Shifa.

Kepala badan kemanusiaan PBB, Martin Griffiths, menekankan bahwa “rumah sakit bukanlah medan pertempuran” dan perlindungan terhadap warga sipil harus menjadi prioritas.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan keprihatinan setelah kehilangan kontak dengan staf di rumah sakit.

Baca Juga  Ledakan di Pabrik Golf di Taiwan, Sembilan Orang Tewas, 8 WNI Ikut Jadi Korban

Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional menyampaikan keprihatinan terhadap dampak serangan terhadap orang-orang yang sakit, staf medis, dan warga sipil.

Dalam upaya meredakan tekanan internasional, Israel mengumumkan izin untuk konvoi bantuan dalam jumlah tak terbatas melalui penyeberangan Rafah di perbatasan Mesir.

Namun, kebijakan tersebut masih dianggap terbatas oleh PBB, yang menyatakan bahwa ratusan truk bantuan diperlukan untuk mengatasi kelaparan.

Kecaman global juga mencapai PBB di New York, di mana AS mencabut ancamannya untuk memveto resolusi baru yang disiapkan oleh Malta.

Resolusi tersebut menyerukan jeda dan koridor kemanusiaan luas untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan sampai ke warga sipil di Gaza, khususnya anak-anak.

Israel Negara Teroris

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengkritik keras Israel dan menyerukan pengadilan internasional di Den Haag untuk mengadili para pemimpin Israel atas kejahatan perang.

Erdogan menyebut Israel sebagai “negara teror.” Sementara Israel menanggapi kritik tersebut dengan menyoroti catatan hak asasi manusia buruk Turki.

Pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez, turut mengutuk tindakan Israel. Sánchez mendesak Israel untuk mengakhiri “pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga Palestina” di Gaza.

Baca Juga  Serangan Udara Israel Hancurkan Unit Kardiologi di RS Al-Shifa, Ancam Nyawa Puluhan Bayi Prematur

Meskipun Israel mengklaim bahwa ruang bawah tanah Rumah Sakit Al-Shifa digunakan sebagai markas besar Hamas, tekanan internasional terus memuncak untuk mendapatkan bukti yang meyakinkan.

Jajak pendapat di Amerika Serikat menunjukkan bahwa dukungan publik terhadap perang Israel semakin terkikis. Sebagian besar warga Amerika mendukung seruan gencatan senjata.

Israel dihadapkan pada kesulitan untuk mendapatkan kepercayaan internasional dalam konteks konflik ini. Dalam konteks ini, sejumlah negara seperti Prancis menegaskan bahwa penggunaan infrastruktur sipil untuk tujuan militer tidak dapat diterima.

Gedung Putih mengklaim adanya informasi intelijen yang menunjukkan bahwa rumah sakit tersebut digunakan oleh Hamas. Tetapi AS menegaskan bahwa mereka tidak mendukung serangan udara terhadap fasilitas kesehatan tersebut.

Sementara itu, Israel akan terus dicari bukti oleh masyarakat internasional untuk mendukung klaim mereka terkait markas besar Hamas di Rumah Sakit Al-Shifa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *