Gaza, Inibatam – Situasai di Gaza semakin mencekam. Israel terus membombardir gedung-gedung pemukiman di Gaza. Korban di pihak sipil berjatuhan di Gaza.
Ditengah situasi ini Brigade Qassam Hamas mengancam akan mengeksekusi tawanan Israel sebagai tanggapan atas serangan tersebut. Abu Obeida, juru bicara Brigade Qassam Hamas, dengan tegas menyatakan, “Kami menyesali keputusan ini tetapi kami menganggap musuh Zionis [Israel] dan kepemimpinan mereka bertanggung jawab atas hal ini.”
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, mengungkapkan keyakinan pihak berwenang Israel bahwa sekitar 100 orang ditawan oleh Hamas dan dibawa ke Gaza.
Radio Tentara Israel bahkan melaporkan bahwa serangan udara Israel di Gaza akan terus berlanjut. Bahkan jika hal itu berisiko mengakibatkan luka pada tawanan Israel di wilayah tersebut.
“Serangan terhadap Jalur Gaza akan dilakukan secara kuat dan luas, bahkan dengan mengorbankan sandera Israel yang ditawan di Gaza,” demikian pernyataan tersebut.
Situasi semakin rumit dengan dugaan campur tangan Iran dalam mendukung Hamas dan Hizbullah untuk mempersiapkan kampanye tersebut, seperti yang diungkapkan oleh seorang pejabat senior politik Israel.
Tentara Israel melaporkan bahwa mereka telah melancarkan salah satu gelombang serangan udara terbesar terhadap Hamas di Jalur Gaza yang terkepung.
Media Israel juga mencatat bahwa lebih dari 1.000 sasaran di Gaza telah diserang, termasuk bangunan tempat tinggal, masjid, universitas, rumah sakit, dan perusahaan telekomunikasi.
Sementara itu, drone Israel terus berkeliaran di langit Gaza. Gumpalan asap mengepul dari reruntuhan bangunan yang hancur.
Situasi konflik yang semakin memanas ini membuat masyarakat internasional semakin khawatir, sementara upaya damai terus dicari untuk mengakhiri konflik yang telah berlarut-larut ini.
