Gaza, Inibatam – Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) terpaksa menghentikan operasi kemanusiaan di Jalur Gaza dalam waktu 48 jam. Hal itu dilakukan setelah Israel memblokade Gaza dan melarang masuk bahan bakar ke sana.
Kepala UNRWA, Thomas White, mengumumkan keputusan sulit ini seperti dilihat di akun media sosial X (twitter).
“Operasi kemanusiaan di Gaza akan terhenti dalam 48 jam ke depan karena tidak ada bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza,” tulis White.
Akibat dilarang masuknya bahan bakar ke Gaza, boleh dikatakan telah melumpuhkan seluruh aktifitas di Gaza. Tidak saja UNRWA yang menghadapi kesulitan ini, seluruh rumah sakit di Gaza juga telah lama berhenti beroperasi.
Kementrian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan jumlah korban tewas mencapai lebih dari 11.240 orang. Sebanyak 4.600 orang adalah anak-anak, sejak pertempuran dimulai pada 7 Oktober 2023.
Di pihak Badan PBB UNRWA sendiri mencatat ada 101 pekerja bantuan di Gaza telah tewas sejak awal konflik.
Pengeboman Israel juga menghancurkan infrastruktur air, meningkatkan risiko penyebaran penyakit, sementara akses terhadap air bersih semakin terbatas.
Thomas White dari UNRWA menyatakan keputusasaan, “Pagi ini dua kontraktor distribusi air utama kami berhenti bekerja. Mereka kehabisan bahan bakar, yang akan membuat 200.000 orang tidak mendapatkan air minum.”
Masyarakat internasional mengecam tindakan pengepungan yang dianggap merugikan hak asasi manusia dan mendesak untuk penyelesaian damai agar membuka akses kemanusiaan yang dibutuhkan oleh warga Gaza.