Kairo, Inibatam – Mesir telah memutuskan untuk memboikot waralaba McDonald’s, karena dugaan memberikan bantuan kepada Angkatan Bersenjata Israel (IDF) dalam konflik Israel-Gaza. McDonald’s diduga memberikan makanan gratis kepada pasukan IDF. Hal ini membuat masyarakat Mesir jadi marah.
Kasus ini menunjukkan bagaimana tindakan perusahaan multinasional dapat berdampak besar dan berpotensi menjadi bumerang.
Dikutip BNN Network, Sabtu (14/10/2023), McDonald’s dituding secara tidak lagsung sudah terlibat dalam konflik Israel-Hamas Palestina. Sebagai raksasa restoran cepat saji asal Amerika Serikat (AS), tindakan ini sebagai tindakan mendukung secara tidak lagsung terhadap IDF, tentara darat Israel.
Sementara, sebagian besar masyarakat Mesir memiliki hubungan yang kompleks dan tegang dengan Israel.
Reaksi keras terhadap McDonald’s telah menyebabkan boikot massal di Mesir.
Berita tentang McDonald’s yang diduga mendukung IDF telah memicu kemarahan di kalangan warga Mesir, dan beberapa di antara mereka telah memilih untuk mengekspresikan solidaritas dengan Palestina.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Situasi ini di Mesir bisa merembet ke seluruh dunia. Mereka yang mendukung perjuangan rakyat Palestina bakal menyerukan seruan yang sama, boikot.
Indonesia, sebagai negara muslim yang banyak membantu perjuangan rakyat Palestina, sampai sekarang belum mengeluarkan reaksi. Karena kita tahu, waralaba ini cukup popular di Indonesia.
Hingga saat ini, McDonald’s belum memberikan tanggapan resmi terkait boikot ini. Perusahaan tersebut tampaknya memilih untuk diam mengenai cara menghadapi masalah ini.