Batam, Inibatam – Ketua PWI Kepulauan Riau (Kepri) dua periode, Ramon Damora bersama sejumlah wartawan membuka tempat kuliner yang asyik di Batam. Namanya Melawa Cafe dan Resto Premium. Luasnya sekitar 2.000 meter persegi. Letaknya di Bengkong.
Saya sengaja datang ke Melawa Cafe Premium itu, Kamis (19/10/2023) pagi. Bersama Ketua Dewan Kehormatan Provinsi (DKP) PWI Riau H Helmi Burman dan Ketua PWI Kepri Candra Ibrahim.
Helmi dan Candra adalah senior Saya di Harian Riau Pos Pekanbaru (Jawa Pos Grup), yang keduanya kini ikut diamanahkan menjadi pengurus PWI Pusat 2023-2028.
Usai rapat Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Hall Dewan Pers Kebon Sirih, Rabu (18/10/2023) sore, Saya menghubungi Ramon Damora, yang sekarang masih diamanahkan menjabat Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Kepri.
“Mon, sore ini saya terbang dari Jakarta ke Batam. Mau singgah malam ini minum teh tarik di Melawa Premium,” kata Saya.
“Seriuslah Kanda. Nanti saya jemput ya,” kata Ramon, sepertinya tiada percaya saya akan datang.
“Tak usah jemput. Saya datang langsung saja dari Bandara ke sana…”
Kata pepatah; untung tak dapat diraih. Malang pun tiada dapat ditolak. Pesawat Jakarta ke Batam yang saya tumpangi delay. Lebih satu jam lamanya. Saat sampai di Bandara Hang Nadim Batam sudah lewat pukul 20.00 malam. Melawa Premium katanya sudah akan tutup pada jam itu.
“Besok pagi, sebelum berlayar menuju Kabupaten Kepulauan Meranti, saya singgah ya Mon,” kata Saya memberitahu Ramon.
Memang tujuan utama saya adalah ke Kabupaten Kepulauan Meranti. Salah satu kabupaten terluar di Provinsi Riau. Ibukotanya Selat Panjang. Kebetulan, pengurus PWI Kepulauan Meranti 2023-2026 menjadwalkan pelantikan pada Kamis (19/10/2023) malam. Batam ke Selat Panjang jauh lebih dekat dari Kota Pekanbaru ke Selat Panjang.
Kabupaten Kepulauan Meranti ini sempat viral di media tahun ini. Itu ketika Bupati Meranti Muhammad Adil menyatakan akan keluar dari NKRI kalau daerahnya tidak dibantu pemerintah pusat. Sebabnya, Kepulauan Meranti banyak menghasilkan dan menyumbang migas untuk Indonesia, tetapi DBH-nya kecil dan masyarakatnya masih banyak yang miskin.
“Baiklah Kanda kami yang kharismatik bijak bestari. Saya menunggu,” jawab Ramon Damora menjawab.
Begitulah, pukul 9.25 Kamis, bertemulah kami di Melawa Premium Bengkong. Ikut juga sejumlah pengurus PWI Kepri. Ada sekretaris, bendahara dan wakil ketua. Mereka ingin berkonsultasi soal Konferensi PWI Kepri yang akan berakhir November 2023, tetapi Ketua PWI Kepri Candra Ibrahim sudah mundur meletakkan jabatan di Oktober 2023. Alasan mundur, diamanahkan sebagai pengurus PWI Pusat dan tidak boleh rangkap jabatan.
Minuman APH
Disela-sela membahas Konferprov PWI Kepri itulah, makanan dan minuman datang silih berganti. Ada nasi lemak bilis, srikaya bakar, donat kampung, kambing 33 rempah dan lain-lain. Minumannya, yang khas adalah teh tarik Belakang Padang. Tapi ada juga minuman APH.
“Loh, ada minuman APH? Apa tuh,” tanya DK PWI Pusat Helmi Burman terkejut.
“Bukan aparat penegak hukum Bang. APH itu singkatan air putih hangat,” jawab ramon terkekeh-kekeh.
Donat Kampung dan Kambing 33 Rempah yang disajikan adalah menu unggulan di Melawa Premium. Donat kampung berbahan tepung kentang, sangat lembut disantap. Disajikan hangat-hangat dan tersedia pula tambahan tepung gula bagi penyuka rasa manis. Sangat cocok mendampingi minuman teh tarik Belakang Padang.
Sedangkan Kambing 33 Rempah rasanya gurih lezat luar biasa. Bahannya, kambing muda. Usia 7 sampai 10 bulan. Sehingga dagingnya lembut saat disantap. Selembut menyantap donat.
Daging kambing itu, bisa disajikan dalam bentuk dipanggang atau digoreng. Tergantung selera. Harum, wangi, tiada bau amis sama sekali. Ada kuah encer dengan campuran 33 rempah yang mendampingi kambing muda panggang atau goreng itu. Juga ada sambal andaman pedas-pedas manis untuk menambah kelezatan rasa.
Kambing 33 rempah bebas kolesterol
“Kambing 33 Rempah ini bebas kolestrol. Jangan takut makan kambing,” kata Muhammad Farhan, chef di Melawa Premium.
Muhammad Farhan bahkan berbagi tips mengolah daging kambing menjadi lembut, tak berbau amis dan bebas kolestrol. Caranya gampang. Daging kambing segar yang dibeli, jangan langsung dimasukkan di lemari pendingin.
Rebus dulu dengan tambahan jahe dan daun salam. Setelah mendidih, buang airnya dan kembali direbus dengan jahe dan daun salam sampai mendidih. Diulang rebus sampai tiga kali. Setelah itu bisa disantap langsung atau diolah sesuai selera.
“Setelah direbus tiga kali boleh juga disimpan di lemari es,” kata Muhammad Farhan yang mendapat hidayah Allah SWT menjadi mualaf.
Daging kambing yang digoreng atau dipanggang, atau digulai, jangan diberi garam saat mengolahnya atau memasaknya. Kalau bumbu rempah boleh saja. Garam baru boleh diberi saat daging kambing sudah terhidang atau sesudah dagingnya usai dimasak.
“Itu tips agar terhindar dari kolestrol,” kata Farhan.
Daging kambing yang disajikan di Melawa Premium juga melalui proses seperti itu. Makanya terasa lembut dan tidak alot. Cita rasanya semakin lezat karena ada tambahan kuah segar dengan campuran 33 rempah.
“Tapi 33 rempahnya apa saja, itu rahasia dapur,” kata Farhan tersenyum.
Menurut Ramon Damora, sudah banyak tokoh dan habaib yang mencoba sajian khas unggulan di Melawa Premium. Ada Tuan Guru Ustadz Abdul Somad, ada mantan Gubernur Riau HM Rusli Zainal, ada pejabat-pejabat otorita Batam, Polda Kepri, Kesultanan Melaka dan banyak lagi.
“Semua tamu memuji soal rasa,” kata Ramon.
Nah, anda juga ingin mencobanya? Sila saja…*