Batam  

Malam, Situasi Masih Mencekam di Rempang: Bau Gas Air Mata Menyengat di Simpang Sembulang

Sampai Malam Situasi Masih Mencekam di Rempang: Bau Gas Air Mata di Simpang Sembulang
Kondisi mencekam di Rempang malam hari (tangkapan layar)

Batam, Inibatam – Hingga Kamis (7/9/2023) malam, situasi di Simpang Sembulang, Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, berada dalam kondisi mencekam. Konflik antara aparat keamanan dan warga Rempang yang menolak proyek strategis nasional, Rempang Eco City, terus memanas.

Rempang Eco City dianggap sebagai kawasan ekonomi baru, tetapi penduduk setempat menentang Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) yang mencoba mengukur lahan dan menandai batas lokasi dengan patok. Warga telah memblokade akses masuk ke kampung mereka selama beberapa pekan terakhir.

Hingga pukul 19.00 WIB malam, suasana di Rempang masih sangat tegang. Simpang Sungai Raya menjadi saksi dari ketegangan tersebut.

Seorang warga yang menyaksikan peristiwa tersebut mengatakan, “Simpang Sungai Raya sangat mencekam. Kami melihat ada masyarakat yang ditangkap satu orang tadi,” dalam sebuah video.

Baca Juga  Kasus Hukum 8 Tersangka Kericuhan di Pulau Rempang Diselesaikan dengan Restorative Justice

Di Simpang Sembulang, situasi juga sangat genting dengan lalu lintas yang macet total. Gas air mata masih terasa di kawasan tersebut. Meskipun aparat mencoba merangsek masuk ke Sembulang, perlawanan warga belum juga mereda.

Murid SD Di Evakuasi

Pagi tadi, aparat gabungan telah dikerahkan untuk menjalankan operasi cipta kondisi dan mendampingi tim BP Batam. Mereka menghadapi penolakan keras warga yang telah beberapa pekan terakhir memblokade akses masuk ke perkampungan mereka. Warga menolak direlokasi dari 16 titik kampung tua di Rempang.

Upaya aparat dengan mencoba merangsek masuk ke lokasi tersebut tidak berhasil membubarkan semangat warga. Pemuda setempat melakukan berbagai tindakan, seperti melintangkan kontainer, membakar ban, dan menebang pohon-pohon di pinggir jalan untuk memblokade jalan.

Ketegangan ini mengakibatkan puluhan pelajar SD di Rempang harus dievakuasi. Mereka tampak ketakutan akibat suara tembakan gas air mata. Beberapa pelajar dan ibu-ibu mengalami sesak nafas, bahkan ada yang pingsan. Polisi telah menangkap beberapa orang yang dianggap sebagai provokator.

Baca Juga  Jamselinas Expo XII Batam Resmi Dibuka: Wagub Marlin Ikut Ambil Ridepack

Sebanyak 10 siswa SMP dan satu guru SD dilaporkan dibawa ke RS Embung Fatimah karena mengalami sesak nafas akibat gas air mata.

Kabiro Humas BP Batam, Arsiatuty Sirait, mengatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki peristiwa ini. Ia menjelaskan bahwa aparat menggunakan gas air mata karena menghadapi perlawanan dari warga Rempang.

Terkait dengan pelajar dan guru yang mengalami sesak nafas, Arsiatuty menjelaskan bahwa mereka telah menerima perawatan di rumah sakit.

“Mereka dalam keadaan baik dan sudah dipulangkan dari rumah sakit. Biaya perawatan ditanggung oleh BP Batam,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *