Batam, Inibatam – Pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengungkapkan keprihatinan atas penurunan yang drastis dalam pendapatan mereka. Hal ini dipengaruhi makin maraknya penjualan daring.
Mereka menyoroti fenomena live Tiktok sebagai salah satu faktor utama yang telah mengalihkan perhatian konsumen dari produk-produk tradisional yang biasanya dijual di Pasar Tanah Abang.
Diah, seorang pedagang di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa pendapatannya telah turun hingga 60 persen. “Pendapatan turun 60 persen, sungguh signifikan,” ujarnya pada Jumat (22/9/2023).
Diah mencoba beradaptasi dengan perkembangan teknologi dengan memanfaatkan platform digital, khususnya live Tiktok. Namun, ia mengakui bahwa persaingan di dunia live Tiktok sangat ketat, dan hal itu sulit untuk dilakukan oleh pedagang tradisional.
Oleh karena itu, Diah berharap agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap keluhan para pedagang tentang dampak negatif dari fenomena ini.
“Kalau dihilangkan Tiktok, saya setuju. Tanpa Tiktok, semua orang bisa mendapatkan kesempatan yang sama, dan ini akan membagi rezeki lebih adil. Kalau tidak mengikuti perkembangan teknologi, kita juga akan tertinggal,” ungkap Diah.
Diah menduga bahwa sepi pengunjung di Pasar Tanah Abang mungkin disebabkan oleh perubahan perilaku konsumen yang beralih dari pembelian offline ke online.
Meskipun beberapa pedagang telah mencoba menjual produk secara daring atau melalui e-commerce, mereka masih menghadapi kendala dalam bersaing di pasar daring.
“Kami juga mencoba berjualan secara daring, tetapi persaingannya sangat sengit, dan sulit untuk bersaing dengan platform besar,” kata Diah.
Diah menjelaskan bahwa ia sering melakukan live Tiktok sekitar dua hingga tiga kali sehari, dengan durasi masing-masing live sekitar dua jam. Meskipun upaya ini berhasil memperluas jangkauan penjualan, ia merasa bahwa harga produk sekarang semakin bersaing.
“Meskipun jumlah pembeli mungkin berkurang karena semuanya datang dari berbagai daerah melalui daring, namun, live Tiktok masih memberi kami peluang untuk tetap berinteraksi dengan pelanggan,” tambahnya seperti dilansir republika, Jumat (22/9/2023).
Indra, pedagang lain yang telah berusia 60 tahun dan berjualan di Pasar Tanah Abang selama empat dekade, juga mengakui penurunan pendapatan yang signifikan.
“Penurunan pendapatan bisa mencapai 50 persen,” ungkapnya.
Indra menyebut bahwa pendapatan pedagang di pasar tersebut bisa mencapai ratusan ribu, puluhan juta, bahkan ratusan juta rupiah per hari. Dengan penurunan sebesar 50 persen, dampaknya sangat dirasakan pada kondisi finansial para pedagang.
Indra berharap agar keluhan para pedagang bisa didengar oleh pemerintah dan direspons dengan solusi yang dapat membantu menghidupkan kembali sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Pasar Tanah Abang.