Pengalaman Mencekam Seorang Jurnalis di Gaza: Ledakan Bertubi-tubi dari Serangan Israel

Pengalaman Mencekam Seorang Jurnalis di Gaza: Ledakan Bertubi-tubi dari Serangan Israel
Keluarga ini hanya bisa menangisi bangunan rumahnya hancur di bom Israel (ilustrasi)

Gaza, Inibatam – Mohammed Rafik Mhawesh, seorang jurnalis berpengalaman di Gaza, menjadi saksi langsung dari ketegangan dan kepanikan selama serangan yang dilakukan oleh Israel pada Sabtu (7/10/2023) sore hingga malam.

Saat serangan tersebut berlangsung, Mhawesh dan keluarganya berada di rumah mereka, dan suara ledakan tak henti-hentinya mengguncang wilayah tersebut.

“Ledakan dan tembakan bertubi-tubi telah merusak keheningan pagi di Gaza. Hampir 2,5 juta penduduk di kota ini merasa ketakutan dan bingung dalam waktu yang sama,” tulis Mhawesh di laman Al Jazeera.

Selain ledakan dan tembakan, suara pesawat tempur yang melintas di langit Gaza juga terdengar terus-menerus.

“Kami yang merasa takut berusaha mencari perlindungan,” tambahnya.

Dalam suasana yang tegang, Mhawesh dan keluarganya mencari tempat yang aman di dalam rumah mereka. Sang istri terlihat gemetar saat mereka turun ke kamar, tetapi dia berulang kali meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Baca Juga  Iran Memperingatkan Israel: Gaza Akan Menjadi Kuburan Bagi Pasukan Penjajah

“Saat saya berusaha memberikan harapan, saya tidak bisa mengabaikan ketakutan yang terpancar di wajah semua anggota keluarga saya,” lanjut Mhawesh.

Sang ibu juga ada di dalam rumah yang sama. Dia pernah menjadi saksi dari pertempuran melawan Israel di masa lalu. Dia memeluk erat cucunya yang berusia dua tahun, mencoba melindunginya dari suara gemuruh dan kebisingan pesawat F-16 yang terbang di atas mereka.

Di luar rumah mereka, pemandangan kehancuran terlihat di mana-mana. “Banyak bangunan yang hancur, awan debu, dan asap mengisi udara,” kata Mhawesh.

Setiap ledakan menghasilkan getaran di lantai rumah, dan tangisan orang-orang di jalanan serta deru pesawat tempur semakin memicu kekhawatiran Mhawesh dan keluarganya.

Mereka terjebak di dalam rumah selama lebih dari 12 jam dengan perasaan ketakutan yang mendalam. Namun, akhirnya, Mhawesh dan keluarganya berhasil dievakuasi dengan selamat.

Baca Juga  Kemenangan Palestina: 20 Kendaraan Militer Israel Hancur dalam 48 Jam Terakhir

Ketegangan dalam konflik antara Israel dan Palestina semakin meningkat sejak Sabtu (7/10) pagi waktu setempat. Saat itu kelompok militan Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel. Dilaporkan bahwa sekitar 300 warga Israel tewas dan lebih dari 1.500 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

Israel telah merespons dengan meluncurkan serangan balasan, yang menyebabkan lebih dari 256 orang tewas di Gaza.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyatakan bahwa ini adalah “perang panjang” melawan Hamas dan Palestina, dan dia bersikeras bahwa Hamas akan bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Serangan ini telah memicu respons dari seluruh dunia, dengan sejumlah negara mendesak agar aksi saling serang segera dihentikan.

erserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar pertemuan tertutup pada Minggu (8/10) untuk membahas ketegangan dalam konflik antara Israel dan Palestina.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *