Perkembangan Terkini Konflik Palestina-Israel: Respon Gaza dan Dukungan Iran

Perkembangan Terkini Konflik Palestina-Israel: Respon Gaza dan Dukungan Iran
Hamas kembali merebut tanah Palestina yang diambil Israel setelah serangan mendadak ke perbatasan Gaza Selatan (ilustrasI)

Gaza, Inibatam – Dalam beberapa hari terakhir, dunia telah menyaksikan perkembangan dramatis di wilayah Palestina, dengan penduduk pribumi yang bersenjata merebut kembali tanah mereka dari penjajah. Sejumlah tokoh terkenal telah mengungkapkan pandangan mereka tentang situasi ini, termasuk dukungan dari Iran.

Rania Khalek, seorang jurnalis, menyebutnya sebagai “luar biasa” melihat penduduk pribumi yang bersenjata mengambil tindakan untuk mempertahankan tanah mereka.

Heather Alexandra, seorang aktivis kemanusiaan, menyoroti fakta bahwa 7 dekade kejahatan perang telah membawa kita ke momen ini, dan bahwa perlawanan bukanlah tindakan terorisme.

Mohammed El-Kurd, seorang aktivis Palestina, menunjukkan bahwa apa yang terjadi di Palestina adalah respons terhadap invasi militer Israel yang telah berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, atas Palestina. Selain itu, ada jutaan penduduk Palestina di Jalur Gaza yang hidup terkepung oleh blokade Israel.

Pasca-serangan besar-besaran, kelompok perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel. Pemerintah Iran memberikan dukungan dan memandang serangan Hamas sebagai tindakan keberanian rakyat Palestina melawan penjajah. Media Zionis melaporkan bahwa korban tewas akibat serangan Hamas mencapai lebih dari 200 orang.

Baca Juga  Eskalasi Konflik Israel-Palestina: Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza Setelah Serangan Hamas

Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa serangan Hamas yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa merupakan serangan kejutan yang menggunakan elemen kejutan dan metode gabungan, yang menunjukkan kepercayaan diri rakyat Palestina melawan penjajah.

Serangan tersebut dimulai dengan tembakan ribuan roket, yang sebagian besar gagal dicegat oleh sistem pertahanan rudal Iron Dome. Hamas mengklaim telah menembakkan 5.000 roket dalam 20 menit, meskipun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa jumlah yang lebih rendah, yaitu lebih dari 2.000 roket, yang menghantam negara Yahudi tersebut.

Serangan ini juga melibatkan ratusan milisi Hamas yang memasuki kota-kota di Israel selatan, melakukan penembakan, dan menculik tentara serta warga sipil.

Baca Juga  Pengalaman Mencekam Seorang Jurnalis di Gaza: Ledakan Bertubi-tubi dari Serangan Israel

Pemerintah Israel telah mendeklarasikan perang dengan nama Operasi Pedang Besi. Lusinan jet tempur IDF telah membombardir puluhan situs di Gaza, Palestina. Al Jazeera melaporkan bahwa 232 orang telah tewas akibat serangan udara Israel, sementara lebih dari 1.600 lainnya terluka.

Hubungan antara Iran dan Hamas telah berlangsung sejak awal tahun 1990-an, tiga tahun setelah berdirinya Hamas. Selama bertahun-tahun, Hamas menerima dukungan finansial dari Iran untuk senjata selundupan mereka. Dukungan ini semakin meningkat ketika Hamas berkuasa di Jalur Gaza pada bulan Juni 2007.

Iran, bahkan Hizbullah, mulai membantu Hamas mengembangkan senjatanya sendiri. Mantan pemimpin biro politik Hamas, Khaled Mashal, bahkan menyebut bahwa “Hamas adalah putra spiritual Khomeini,” merujuk kepada pendiri Revolusi Islam di Iran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *