Batam, Inibatam – Sebanyak dua ratus pesepeda dari berbagai negara ikut menyemarakkan Jambore Sepeda Lipat Nasional (Jamselinas) XII Batam. Mayoritas peserta berasal dari Singapura dan Malaysia, sementara beberapa lainnya mewakili Thailand, Filipina, dan bahkan satu peserta dari Australia.
Koordinator Pendaftaran Panitia Jamselinas Batam, Edo Nofendra, mengungkapkan, “Malaysia dan Singapura adalah yang paling banyak, dengan lebih dari seratus peserta dari kedua negara tersebut. Selain itu, kami juga menerima pendaftaran peserta dari Filipina, Thailand, dan satu peserta dari Australia.”
Jamselinas XII Batam dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 10-12 November mendatang. Panitia acara ini telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Batam dan BP Batam. Puncak acara ini akan berupa perjalanan bersama ribuan pesepeda pada hari Sabtu, tanggal 11 November.
Rencananya, peserta akan berangkat dari Dataran Engku Putri menuju wilayah Nongsa, khususnya Nuvasa Bay. Para pesepeda akan melewati infrastruktur jalan baru yang baru-baru ini selesai dibangun oleh BP Batam dan Pemerintah Kota Batam di bawah kepemimpinan H Muhammad Rudi.
“Antusiasme peserta sangat tinggi untuk menikmati Batam sebagai Kota Baru,” kata Edo.
Di Sekretariat Panitia, Edo terlihat sibuk merapikan data ribuan peserta yang telah mendaftar. Selain mengidentifikasi peserta dari luar negeri, peserta dari berbagai wilayah di Indonesia juga dikelompokkan dalam database panitia, termasuk dari Papua, Sulawesi, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan wilayah lainnya.
Menurut Edo, Jamselinas selalu mengedepankan semangat silaturahmi sejak pertama kali diselenggarakan di Jakarta pada Oktober 2011. Oleh karena itu, acara ini didesain untuk mendorong interaksi dan memperkuat persaudaraan antara pesepeda.
“Semangat kami adalah mengajak semua orang untuk bersama-sama bersepeda dan memperkuat persaudaraan. Setelah acara ini, persaudaraan kami akan semakin bertambah,” ungkap Edo.
Tidak mengherankan jika Jamselinas selalu dijuluki sebagai “Hari Raya” bagi para pecinta sepeda lipat. Mereka berkumpul, berinteraksi, dan memperkuat persaudaraan dalam acara ini.
