Batam  

Sebanyak 8 KK Lagi Warga Pasir Panjang, Rempang, Bergeser ke Hunian Sementara

Sebanyak 8 KK Lagi Warga Pasir Panjang, Rempang, Bergeser ke Hunian Sementara
Petugas BP Batam membantu kepindahan warga Pasir Panjang Pulau Rempang pindah ke hunian sementara (dok bp batam)

Batam, Inibatam – Ditengah gencarnya penolakan di relokasi oleh penduduk asli Pulau Rempang, pada Sabtu (7/10/2023) kemarin, sebanyak delapan kepala keluarga Pasir Panjang bergeser ke hunian sementara.

Mereka yang pindah ini difasilitasi pemindahannya ke hunian sementara oleh BP Batam. Langkah ini juga menambah jumlah total KK yang telah beralih ke hunian sementara menjadi 25 KK.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui juru bicara Biro Humas Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait, mengungkapkan keyakinan bahwa jumlah KK yang terdampak untuk pindah akan terus bertambah di masa mendatang.

Disebutkannya, banyak warga di beberapa titik telah secara sukarela mendukung pemindahan ini sebagai bagian dari komitmen BP Batam dalam mempercepat realisasi investasi di Rempang.

Baca Juga  Aniaya Ayah Pacar, Pelaku Diamankan Polsek Bengkong, Batam

Ariastuty menjelaskan, “Sesuai arahan Kepala BP Batam, kami terus berupaya untuk mempercepat realisasi investasi di Rempang. Kemarin, tim kami di lapangan telah membantu pemindahan 8 KK ke hunian sementara.”

Dia menekankan bahwa pendekatan yang digunakan oleh BP Batam terhadap warga yang terdampak proyek pengembangan industri di Rempang adalah melalui komunikasi persuasif selama proses sosialisasi dan pendataan.

“Dalam upaya ini, kami tidak menggunakan paksaan atau campur tangan. Keputusan ini berasal sepenuhnya dari kehendak warga yang mendukung realisasi Pengembangan Sarana Nasional (PSN),” tambah Ariastuty.

Sementara itu, Nek Syum, warga asli Desa Pasir Panjang, dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah. Ia dengan tulus meninggalkan kampung halamannya untuk mendukung program ambisius Rempang Eco-City.

Baca Juga  Polda Kepri Pastikan Pergeseran Masyarakat Rempang Berlangsung Aman dan Kondusif

Nek Syum menjelaskan, “Saya pindah ke tempat yang baru secara sukarela dan dengan ikhlas. Saya memikirkan masa depan anak-cucu agar mereka dapat hidup lebih sejahtera di kampung yang baru.”

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Desi Darmawati, yang berharap program Rempang Eco-City dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi warga.

“Saya memutuskan untuk pindah dengan alasan pribadi tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Saya ingin menciptakan kehidupan yang lebih baik sehingga bisa memberikan kemajuan dan perkembangan bagi keluarga saya,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *