Gaza, Inibatam – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengutuk keras serangan Israel terhadap rumah sakit di Gaza. Erdogan dengan tegas menyatakan bahwa serangan tersebut adalah contoh terbaru dari tindakan Israel yang kejam dan kehilangan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.
Melalui platform media sosial, Erdogan memanggil seluruh umat manusia untuk bersatu dan mengambil tindakan tegas guna menghentikan kebrutalan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.
Pemimpin Partai Inisiatif Nasional Palestina (PNI), Mustafa Barghouti, menyuarakan kecaman serupa. Barghouti mendesak negara-negara Arab untuk meninjau kembali tindakan normalisasi hubungan dengan Israel yang telah dimediasi oleh Amerika Serikat.
“Semua tindakan normalisasi antara pemerintah Arab dan Israel harus segera dicabut dan dinyatakan batal. Setidaknya hanya ini yang bisa mereka lakukan dalam situasi ini,” tegas Barghouti seperti dikutip Al Jazeera, Rabu (18/10/2023)
Serangan udara Israel menyasar rumah sakit al-Ahli di Kota Gaza, yang selama ini berperan sebagai tempat perlindungan bagi warga Palestina yang mengikuti perintah evakuasi Israel, dan juga sebagai fasilitas pemberian perawatan medis bagi pasien.
Dampak serangan ini sangat mematikan, dengan laporan lebih dari 500 warga sipil tewas. Kementerian Kesehatan Gaza mengecam tindakan Israel dan menyatakan keprihatinan bahwa jumlah korban bisa terus bertambah.
Rumah Sakit juga tempat perlindungan
Rumah sakit ini dikelola oleh Keuskupan Episkopal Yerusalem dan memiliki peran vital dalam melayani warga Gaza yang membutuhkan perawatan medis. Bangunan rumah sakit ini juga digunakan untuk menyediakan perlindungan bagi pengungsi Palestina.
Serangan ini mendapatkan kecaman dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyerukan perlindungan warga sipil di wilayah konflik.
Mesir juga mengecam serangan ini dan mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas.
Menteri Luar Negeri Iran menanggapi serangan ini dengan serius, menunjukkan bahwa kelompok-kelompok yang mendukung Iran di wilayah tersebut mungkin akan merespons tindakan Israel lebih tegas.
Situasi ini semakin memperumit dinamika konflik di Timur Tengah, sementara dunia internasional terus memantau perkembangan selanjutnya dengan ketakutan akan lebih banyak penderitaan yang akan terjadi