Gaza, Inibatam – Serangan udara Israel ke Jalur Gaza menyasar Rumah Sakit Indonesia pada Sabtu (7/10/2023). Serangan ini mengakibatkan satu orang tenaga medis tewas.
Sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa sedikitnya satu orang tewas dan sejumlah lainnya mengalami luka akibat serangan udara yang dilakukan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara.
Korban yang meninggal akibat serangan tersebut adalah seorang tenaga medis Palestina. Selain itu, serangan Israel juga menghancurkan sejumlah bagian dari rumah sakit tersebut.
Sementara itu, seorang relawan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), Farid, yang saat itu masih berada di Jalur Gaza membenarka jatuhnya korban di rumah sakit itu.
Farid menceritakan, “Kami sedang berada di Wisma dr. Joserizal Jurnalis, tiba-tiba terdengar ledakan yang sangat kuat. Ternyata, tembakan roket dari pesawat tempur Israel jatuh sangat dekat dengan lokasi kami dan menghancurkan mobil operasional MER-C yang berada di depan Wisma dr. Joserizal Jurnalis.”
Lebih lanjut Farid menyebutkan bahwa Abu Romzi, seorang staf lokal MER-C yang sedang berada di dekat ambulans, menjadi korban syahid dan dilarikan ke RS Indonesia.
Selain merusak Rumah Sakit Indonesia, serangan ini juga mengakibatkan kerusakan di Wisma dr. Joserizal Jurnalis, tempat tinggal para relawan yang berada di dalam area rumah sakit.
Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, seperti dilansir minanews, Minggu (8/10/2023), mengutuk keras serangan brutal yang dilakukan Israel di Jalur Gaza yang menyasar Rumah Sakit Indonesia.
Sarbini menyampaikan, “Kami mengutuk serangan Israel ke Gaza yang menyasar Rumah Sakit!” Ia juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas syahidnya Abu Romzi, seorang staf lokal MER-C yang telah berdedikasi sejak tahun 2011, serta warga Gaza lainnya yang menjadi korban serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Sarbini menambahkan, “Kami meminta agar perbatasan Gaza segera dibuka untuk memungkinkan masuknya bantuan internasional ke Jalur Gaza.”
Ia juga mendesak Pemerintah Indonesia untuk segera meminta Dewan Keamanan PBB menggelar sidang darurat guna mengatasi situasi yang semakin memburuk.
Serangan udara Israel ini merupakan respons terhadap serangan ribuan roket yang diluncurkan oleh pejuang Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat.
Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza pertama kali diresmikan pada tanggal 27 Desember 2015, dengan dana pembangunan yang berasal dari sumbangan masyarakat Indonesia sebesar US$9 juta setara Rp 140,5 miliar.
Rumah sakit ini memiliki kapasitas hingga 110 tempat tidur dan terletak di puncak bukit di luar Jabalya, yang merupakan kamp pengungsi terbesar di Gaza.