Singapura Bakal Diguyur Hujan Rabu Ini, Risiko Kabut Asap Bisa Berkurang

Singapura Bakal Diguyur Hujan Rabu Ini, Risiko Kabut Asap Bisa Berkurang
Singapura bakal diguyur hujan, Rabu (11/10/2023) ini, kabut asap bisa berkurang (ilustrasi)

Singapura, Inibatam – Cuaca basah diperkirakan dapat mengurangi risiko kabut asap di Singapura pada Rabu (11/10/2023). Hujan diprediksi melanda negara itu dan wilayah sekitarnya.

Menurut Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura, “Dalam kondisi yang lebih basah, situasi kebakaran dan kabut di regional diharapkan tetap terkendali, dengan kemungkinan rendah adanya kabut lintas batas yang mempengaruhi Singapura.”

Prediksi cuaca juga mencakup angin yang ringan dan variabel untuk Rabu.

Indeks Standar Pencemar (PSI) diperkirakan berada dalam kisaran moderat selama 24 jam ke depan, menurut NEA.

CNA melaporkan, Rabu (11/10), pada Selasa (10/10/2023) pagi, kualitas udara Singapura sempat memburuk setelah dua hari jeda dari kabut asap, dengan bacaan PM2.5 selama 1 jam melewati batas atas kisaran sedang pukul 11 pagi.

Di wilayah timur Singapura, bacaan PM2.5 mencapai angka 56, berada di ujung atas kisaran sedang (56-150) pukul 11 pagi, sementara bacaan di wilayah utara, barat, selatan, dan pusat berada dalam kisaran normal.

Baca Juga  Kualitas Udara Singapura Masuk Kategori Tidak Sehat, Akibat Asap Kebakaran Hutan di Indonesia

Kualitas udara di wilayah timur kembali ke kisaran normal tidak lama setelahnya.

NEA mencatat bahwa banyak wilayah mengalami hujan petir pada pagi dan sore hari Selasa.

Hingga pukul 11 malam, bacaan PM2.5 selama 1 jam semuanya berada dalam kisaran normal, dan PSI selama 24 jam berada di antara 60 dan 85, dalam kisaran moderat.

Pada Selasa, NEA mencatat bahwa ada 15 titik panas yang terdeteksi, terutama berlokasi di bagian selatan dan tengah pulau Sumatra, Indonesia.

“Asap kabut sedang diamati dari citra satelit di bagian selatan Sumatra, bertiup ke arah barat laut oleh angin dominan,” tambahnya.

Kualitas Udara Sempat Memburuk

Pada hari Sabtu, kualitas udara Singapura turun ke kategori tidak sehat untuk pertama kalinya sejak tahun 2019, karena angin membawa kabut asap dari kebakaran hutan di Indonesia.

Baca Juga  Singapura Integrasikan Kecerdasan Buatan dalam Tata Kelola dan Inovasi Kota

Dampak kesehatan akibat kabut asap sangat tergantung pada status kesehatan seseorang, tingkat PSI, dan durasi serta intensitas aktivitas luar ruangan. NEA menganggap bacaan PSI antara 101-200 sebagai “tidak sehat.”

NEA juga memberikan panduan kesehatan yang sesuai dengan peramalan PSI selama 24 jam, yang dapat digunakan saat merencanakan aktivitas luar ruangan keesokan harinya.

Masyarakat juga disarankan untuk memantau bacaan konsentrasi PM2.5 selama 1 jam dan panduan pribadi untuk aktivitas luar ruangan segera.

Informasi lebih lanjut mengenai bacaan kualitas udara dan panduan kesehatan dapat ditemukan di www.haze.gov.sg dan melalui aplikasi myENV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *