Batam, Inibatam – Tenaga Ahli Menteri Investasi, Rizal Calvary Marimbo, mengungkapkan bahwa demonstrasi di Rempang, Batam, didalangi oleh oknum Warga Negara Asing (WNA) yang berasal dari Singapura.
Ungkapan ini muncul setelah Menteri Investasi di demo puluhan warga saat berkunjung ke Pasir Panjang, Rempang, Batam, beberapa waktu lalu.
Rizal mengatakan, “Kita identifikasi ada WN Singapura menjadi penggerak demo di Rempang. Jadi, demo kemarin itu tidak murni lagi aspirasi warga Rempang. Ada otak dan donaturnya dari luar,” dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Selasa (10/10/2023).
Ia juga mengungkapkan bahwa oknum-oknum WN asing ini merupakan pengusaha yang telah menguasai lahan garapan ilegal di Rempang selama bertahun-tahun. Mereka terlibat dalam berbagai jenis usaha, seperti membuka kebun duren, kelapa, peternakan, dan lainnya.
Menurut Rizal, ketika pemerintah akan melakukan penyusunan ulang wilayah Rempang, para WN asing tersebut merasa terusik dan mencoba menggalang perlawanan dengan menghasut warga, khususnya ibu-ibu dan LSM, untuk melawan pemerintah lokal, BP Batam, dan pemerintah pusat.
“Kalau kita lihat mereka bekerja sistematis, di TikTok, alat-alat peraga demonstrasi bagus-bagus, korlipnya fasih berbicara, konten-kontennya dibuat oleh profesional. Tugas mereka mencari-cari kesalahan pemerintah dan media branding untuk menciptakan sentimen negatif,” jelasnya.
Rizal menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mundur sedikit pun dan tidak akan kalah dalam menghadapi tekanan dari warga negara asing. Salah satu upayanya adalah pergeseran warga Rempang yang kini telah mendapatkan dukungan yang luas dari penduduk setempat. Hal ini disampaikan setelah Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, melakukan kunjungan ketiganya ke wilayah tersebut.
300 KK Sudah Mendaftar
Berdasarkan data BP Batam, dari 900 Kartu Keluarga (KK) di Rempang, sudah ada 300 KK yang mendaftar untuk pindah ke hunian sementara yang telah disediakan oleh BP Batam.
Beberapa warga, seperti Wulan Ratna Sari dari Sembulang Camping, telah menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah dan bersedia pindah ke hunian sementara. Mereka berharap pengembangan Rempang Eco-City akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di masa depan.
“Saya mendukung penuh program pemerintah ini agar ekonomi warga lebih maju. Saya mendaftar dan bersedia pindah tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun,” ujar Wulan.
Senada dengan Wulan, warga asli Desa Goba Sei Buluh, Kelurahan Sembulang, Fahrudin, juga menyatakan bahwa pemindahan ke hunian sementara dilakukan dengan senang hati tanpa paksaan ataupun intervensi pihak lain.
“Saya pindah dengan senang hati dan tanpa paksaan. Mudah-mudahan kami bisa lebih maju dan sejahtera dengan adanya program pembangunan dari pemerintah ini,” kata Fahrudin.
Nek Syum, warga asli Desa Pasir Panjang, juga mendukung program pemerintah dan rela bergeser dari kampung halamannya. “Saya pindah ke tempat yang baru secara sukarela dan penuh keikhlasan. Saya memikirkan nasib anak-cucu agar lebih sejahtera di kampung yang baru nanti,” ungkap Nek Syum.