Padang, Inibatam – Jika tidak ada perubahaan, pada awal tahun 2024, pembangunan terowongan terpanjang di ruas Jalan Tol Padang-Pekanbaru. Terowongan megah sepanjang 11 km menembus bukit akan dibangun Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).
Hal itu diungkap Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumatera Barat, Era Sukma Munaf, seperti dikutip padangekspres, Rabu (18/10/2023).
Menurut Era Sukma Munaf, pembangunan terowongan ini akan menjadi bagian tak terpisahkan dari paket pengerjaan ruas jalan tol Sarilamak-Payakumbuh.
Terowongan yang direncanakan memiliki panjang sekitar 11 kilometer, dibangun oleh JICA dengan alokasi anggaran sekitar Rp7 triliun.
Era Sukma Munaf menekankan bahwa semua perencanaan dan kajian teknis terkait dengan pembangunan terowongan ini telah dilakukan oleh JICA, sehingga keamanan dan kelancaran penggunaan terowongan dapat dijamin.
Tol Terowongan terpanjang di Indonesia
Dalam rencana awal, pengerjaan terowongan dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2024 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2032. Terowongan ini akan menjadi yang terpanjang di Indonesia, menandai tonggak bersejarah dalam pembangunan infrastruktur jalan tol di wilayah Sumatera Barat.
Namun, Era Sukma Munaf menjelaskan bahwa pembagian pekerjaan antara pihak lokal dan JICA menjadi pilihan bijak setelah munculnya beberapa kendala dalam tahap awal pengerjaan jalan tol tersebut.
Beberapa permintaan dari masyarakat setempat untuk pemindahan trase jalan menyebabkan beberapa segmen jalan mengalami masalah.
Meskipun demikian, Era menyatakan bahwa JICA telah menunjukkan komitmen kuatnya untuk menghindari situasi serupa di masa depan, sehingga sebagian besar pekerjaan pada proyek ini akan dikelola oleh lembaga tersebut yang telah memiliki rekam jejak dalam menangani proyek-proyek infrastruktur besar.
Pembukaan proyek terowongan pada tahun 2024 semakin mendekatkan proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru ke tahap pemenuhan rencana pembangunan jalan tol yang akan meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Sumatera Barat.
Proyek ini diharapkan akan membawa manfaat besar bagi perkembangan transportasi dan ekonomi regional, serta mengangkat daya saing wilayah tersebut dalam sektor logistik dan konektivitas nasional.
