Tidak Terima Dituduh Korupsi, Dua Menteri Singapura Gugat Adik PM Lee Hsien Loong

Tidak Terima Dituduh Korupsi, Dua Menteri Singapura Gugat Adik PM Lee Hsien Loong
Adik PM Lee digugat dua menteri Singapura (internet)

Singapura, Inibatam – Dua menteri kabinet Singapura telah mengambil langkah hukum dengan menggugat Lee Hsien Yang, adik dari Perdana Menteri (PM) Lee Hsien Loong, atas pencemaran nama baik terkait dengan tuduhan korupsi terkait penyewaan dua bungalo milik negara.

Konferensi kasus akan diadakan pada hari Selasa (5/9/2023) pukul 09.00 pagi, sesuai dengan jadwal sidang di situs web Pengadilan Singapura.

Kedua menteri yang mengambil tindakan hukum ini adalah Menteri Hukum dan Dalam Negeri K Shanmugam dan Menteri Luar Negeri Vivian Balakrishnan, keduanya berdarah India.

Mereka telah mengirimkan surat pengacara kepada Lee Hsien Yang pada bulan Juli, mengatakan bahwa mereka akan menuntutnya kecuali dia meminta maaf, mencabut tuduhannya, dan membayar ganti rugi terkait komentar tentang penyewaan bungalo di Ridout Road.

Baca Juga  PM Lee dan PM Datuk Anwar Sepakat Tingkatkan Koneksi Lintas Batas Malaysia-Singapura

Menurut Shanmugam, tuduhan yang diajukan oleh Lee Hsien Yang adalah tidak benar. Lee Hsien Yang dan istrinya meninggalkan Singapura setelah menolak panggilan interogasi polisi pada Juli 2022 terkait kasus kebohongan dalam proses peradilan mengenai wasiat mendiang ayah mereka, yang juga merupakan pendiri Singapura, Perdana Menteri Lee Kuan Yew.

Masalah ini pertama kali mencuat pada awal Mei ketika politisi oposisi Kenneth Jeyaretnam mempertanyakan apakah para menteri membayar kurang dari nilai pasar wajar untuk menyewa dua properti milik negara tersebut.

Biro Investigasi Praktik Korupsi (CPIB) telah menyelidiki transaksi tersebut dan menyimpulkan bahwa kedua menteri tidak mendapat manfaat istimewa dari informasi tersebut dan bahwa tarif sewa mereka sebanding dengan properti di sekitarnya.

Baca Juga  Singapura di Ambang Penurunan Populasi: Resesi Seks dan Tingginya Biaya Hidup jadi Penyebab

Meskipun Lee Hsien Yang telah memasang pemberitahuan koreksi yang diminta oleh Kementerian Hukum berdasarkan Undang-Undang Perlindungan dari Kebohongan dan Manipulasi Online (POFMA), dia juga menerbitkan postingan baru yang menyatakan bahwa dia tetap pada pernyataannya.

Saat ini, kasus ini akan dibahas lebih lanjut dalam konferensi kasus yang dijadwalkan pada hari Selasa. Meskipun Lee Hsien Yang berada di luar negeri, dia tetap dapat dituntut di Singapura.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *