Padang, Inibatam – Warga Kota Padang saat ini menghadapi dua ancaman serius sekaligus. Selain bencana kabut asap, kekeringan juga dialami saat ini dari dampak musim kemarau yang berkepanjangan.
Dalam beberapa pekan terakhir, Pemerintah Kota Padang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah turun ke rumah-rumah warga untuk menyalurkan bantuan air bersih, mengingat sumber air baku warga mulai mengering.
Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Padang, Hendra Pebrizal, menjelaskan bahwa sumber air baku Perumda Air Minum Kota Padang berasal dari sungai-sungai yang ada di kota tersebut. Namun, saat ini semua sungai tersebut mengalami penurunan debit air akibat kemarau yang berkepanjangan.
Sebagai upaya antisipasi, Perumda Air Minum Padang telah melakukan pengerukan (normalisasi) sungai di salah satu intake Perumda Air Minum Kota Padang. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran produksi air bersih dan meminimalisir gangguan pelayanan kepada pelanggan selama musim kemarau.
Hendra menyatakan, “Keringnya sungai sebagai sumber air baku sangat berpengaruh terhadap produksi air yang akan didistribusikan kepada pelanggan dan masyarakat.”
Dengan pengerukan ini, diharapkan ketersediaan air baku sebagai bahan utama produksi air bersih tetap terjaga, dan pelayanan kepada pelanggan tetap berjalan maksimal.
Himbauan Wali Kota Padang
Wali Kota Padang, Hendri Septa, seperti dikutip republika, Senin (23/10/2023), juga mengimbau warga yang membutuhkan air bersih akibat kekeringan selama musim kemarau untuk melapor melalui call center 112. Distribusi air bersih akan dilakukan oleh Perumda Air Minum (Perumda AM) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang menggunakan mobil tangki.
Hendri menekankan, “Masyarakat di daerah Padang silahkan kontak 112 untuk penyaluran air ke daerahnya masing-masing.”
Ia menambahkan bahwa Perumda AM dan BPBD telah mengirimkan dan mendistribusikan air ke daerah-daerah yang membutuhkan, terutama yang mengalami kekeringan.
Bantuan air bersih telah diberikan kepada empat kecamatan, yaitu Lubuk Kilangan, Lubuk Begalung, Pauh, dan Padang Selatan.
Hendri Septa menegaskan bahwa pendistribusian air bersih akan terus dilakukan selama masyarakat masih membutuhkannya.