Taiwan, Inibatam – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) mengumumkan bahwa pihak berwenang Taiwan telah menangkap 15 Warga Negara Indonesia (WNI) sebagai hasil dari perkelahian antara dua perguruan silat Indonesia di Changhua. Kejadian ini mengakibatkan satu WNI tewas dan satu lainnya terluka.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyatakan bahwa perkelahian ini melibatkan sekitar 30 WNI dan telah menimbulkan korban jiwa.
“Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) akan memfasilitasi pemulangan jenazah seorang WNI dan berkoordinasi dengan otoritas Changhua untuk memberikan pendampingan hukum kepada 15 WNI yang ditahan. KDEI juga akan memfasilitasi komunikasi antar kelompok WNI guna mencegah terulangnya kasus serupa,” kata Judha dalam pernyataan kepada wartawan pada Selasa (5/9).
Judha juga mengungkapkan bahwa Kepolisian Changhua telah menetapkan 15 WNI tersebut sebagai tersangka, dan berkas perkara telah disampaikan kepada Kejaksaan Distrik Changhua.
Sementara itu, satu WNI yang terluka dalam insiden tersebut telah dinyatakan sembuh pada Senin (4/9/2023).
Perkelahian antara dua kelompok pencak silat Indonesia terjadi di depan stasiun kereta api Changhua pada Sabtu (2/9/2023) lalu.
Menurut Judha, KDEI Taipei menerima informasi tentang penahanan WNI pada Minggu (3/9/2023).
Berdasarkan laporan Taiwan News, bentrokan ini dipicu oleh perbedaan pendapat mengenai pelatihan pencak silat. Meskipun awalnya kedua kelompok pencak silat yang terdiri dari pekerja migran Indonesia (PMI) berkumpul untuk diskusi, situasinya berubah menjadi bentrokan sengit.
Beberapa pelaku dalam insiden ini diketahui membawa senjata, yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka serius.
Polisi Taiwan segera mengambil langkah-langkah untuk mencari tersangka, dan dalam waktu kurang dari 16 jam, tersangka utama pembunuhan, seorang WNI berusia 24 tahun, berhasil ditangkap di kota Taichung.
Tersangka kemudian membawa polisi ke selokan di sebelah Jalan Jixiang di Changhua, di mana petugas menemukan sebuah pisau yang diduga digunakan dalam peristiwa pembunuhan.
Selama penyelidikan, polisi berhasil menyita sejumlah senjata di lokasi pertikaian, termasuk pisau, parang, pedang samurai, pisau melengkung, nunchaku, obeng, arit, pisau serbaguna, dan berbagai barang lainnya. (cnnindonesia)