Kuala Lumpur, Inibatam – Malaysia mengumumkan perubahan kepemimpinan Raja Malaysia dengan menunjuk Sultan Johor, Sultan Ibrahim Almarhum Sultan Iskandar, sebagai Yang di-Pertuan Agong ke-17.
Pengumuman ini resmi diberikan pada Jumat (27/10/2023) setelah “Konferensi Penguasa” yang diselenggarakan di Istana Negara, seperti yang dilaporkan oleh The Star Malaysia.
Sultan Perak, Nazrin Muizzuddin Shah Almarhum Sultan Azlan Muhibbuddin Shah, ditunjuk sebagai Wakil Yang di-Pertuan Agong selama periode yang sama.
Sultan Ibrahim adalah salah satu tokoh yang paling menonjol di Malaysia. Dia dikenal karena kepemimpinan Kesultanan Johor serta kekayaannya yang melimpah.
Secara resmi jumlah kekayaan Sultan Ibrahim tidak diketahui pasti. Tapi seberapa kaya Sultan Ibrahim bisa dilihat dari putra sulungnya Pangeran Tunku Ismail bin Sultan Ibrahim.
Pangeran Johor ini menurut Forbes memiliki kekayaan mencapai 750 juta euro atau setara dengan Rp 12,8 triliun.
Pangeran Johor juga memiliki berbagai aset mewah, termasuk replika rumah ‘The Flintstones’ yang menawarkan pemandangan laut, mercusuar sembilan lantai, dan 17 kamar termasuk dua suite kerajaan.
Selain itu, keluarga Sultan memiliki pesawat pribadi Boeing 737 senilai lebih dari 90 juta euro (sekitar Rp 1,4 triliun) yang dicat dengan warna emas dan dirancang untuk kenyamanan maksimum.
Kekayaan Pangeran Johor
Pangeran Tunku Ismail juga terkenal karena minatnya dalam senjata dan militer, seperti yang ia bagikan dalam berbagai gambar di media sosialnya.
Pangeran ini juga pemilik klub sepakbola porfesional Johor Darul Takzim FC (JDT). JDT, sebuah tim yang berkompetisi di Liga Super Malaysia dan merekrut pemain Timnas Indonesia Jordi Amat.
Kekayaan luar biasa Pangeran Tunku Ismail pernah menjadi headline ketika ia membayar belanjaan semua pengunjung di salah satu supermarket AEON di Johor Bahru pada tahun 2018.
Dalam peristiwa tersebut, Pangeran mengumumkan bahwa setiap pengunjung bisa berbelanja hingga maksimal 3 ribu ringgit (sekitar Rp 10,6 juta), yang akan ditanggung olehnya. Hasilnya, pengunjung menjadi bersemangat dan riuh dalam kebahagiaan.
Pangeran Tunku Ismail hanya berada di mal tersebut selama beberapa menit, tetapi total belanjaan yang harus dibayarnya mencapai lebih dari 1 juta ringgit (sekitar Rp 3,5 miliar). Sang pangeran datang ke mal tersebut bersama istri tercintanya, Che Puan Khaleeda Bustamam.
Pemilik Forest City
Selain kekayaannya, Sultan Ibrahim juga memiliki berbagai bisnis, termasuk saham di beberapa perusahaan besar dan proyek bisnis patungan dengan pengembang properti China, Country Garden, yang memiliki proyek Forest City.
Forest City adalah sebuah kompleks apartemen yang dibangun oleh perusahaan properti Country Garden, dengan tujuan menampung 700.000 penduduk di lahan seluas 7.000 hektar di empat pulau reklamasi di Johor.
Meskipun pembangunan proyek ini masih berlanjut, kota ini saat ini hanya ditempati oleh kurang dari 10.000 orang, yang sekitar 1% dari target populasi akhir yang diharapkan akan tercapai pada tahun 2035.
Penelusuran Reuters menggambarkan suasana sepi di Forest City dengan sebagian besar ruang bisnis yang tampak kosong dan malam yang sunyi.
Laporan yang sama dari media Prancis, France24, juga melaporkan bahwa pekerja konstruksi hanya bekerja pada siang hari, dan malam hari jalan-jalan yang kosong menciptakan atmosfer kota hantu.
Meskipun telah dibangun lebih dari 20 menara tinggi, kota ini hanya diterangi oleh beberapa lampu kecil, dan banyak toko yang tutup atau terbengkalai.