Tanjungpinang, Inibatam – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan salah satu pulau bersejarah penting di wilayahnya, yaitu Pulau Penyengat.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang berkomunikasi dengan pemerintah pusat untuk melakukan pengembangan pulau ini.
Upaya pengembangan ini mencakup peningkatan infrastruktur dan revitalisasi bangunan bersejarah di Pulau Penyengat.
Gubernur Ansar mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri telah mengajukan anggaran sebesar Rp90 miliar untuk pengembangan kawasan Pulau Penyengat.
“Usulan kita mau Rp90 miliar ya agar segera tuntas semua. Tapi yang prioritas itu Rp60 miliar. Uang ini untuk menyelesaikan jalan di Pulau Penyengat dan jalan lingkar disana. Juga untuk merevitalisasi balai adat yang ada di belakang Pulau Penyengat,” kata Ansar kepada wartawan di Batam, Rabu 1/11/2023).
Pengembangan Pulau Penyengat bertujuan untuk menjaga dan melestarikan sejarah yang kaya yang terdapat di pulau ini.
Pulau Penyengat adalah salah satu pulau bersejarah di Provinsi Kepri yang memiliki banyak peninggalan bersejarah dan prasasti yang perlu dilestarikan.
Sejarah Panjang Pulau Penyengat
Dari sejarahnya, pulau ini mulai dibangun oleh Sultan Mahmud sebagai Yang Dipertuan Muda IV. Dia membangun beberapa benteng, diantaranya Benteng Bukit Kursi guna melindungi dari berbagai ancaman serangan Belanda.
Selanjutnya, pada tahun 1805 Sultan Mahmud menjadikan Pulau Penyengat sebagai hadiah perkawinannya dengan Engku Putri Raja Hamidah.
Pulau Penyengat pernah menjadi pusat kerajaan Riau dan menyaksikan sejarah panjang Kerajaan Riau, mulai dari tahun 1722 hingga tahun 1911 ketika Belanda menguasainya.
Pulau ini juga menjadi tempat kelahiran Raja Ali Haji. Seorang sastrawan dan ulama besar Melayu yang berkontribusi besar dalam perkembangan bahasa Melayu dan bahasa nasional Indonesia.
Dengan pengembangan Pulau Penyengat, Pemerintah Provinsi Kepri berharap dapat menjaga kelestarian sejarah dan mewariskan warisan berharga ini kepada generasi mendatang.
Pulau Penyengat memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menjadi saksi perjalanan panjang Kerajaan Riau, serta tempat kelahiran Bapak Bahasa Raja Ali Haji.
Upaya pelestarian ini juga bertujuan untuk menghormati jasa-jasa tokoh sejarah yang berperan penting dalam perkembangan bahasa Melayu dan bahasa nasional Indonesia.