Pertempuran di Perbatasan Lebanon-Israel Memanas: Militan Hizbullah Luncurkan Roket ke Kiryat Shmona

Pertempuran di Perbatasan Lebanon-Israel Memanas: Militan Hizbullah Luncurkan Roket ke Kiryat Shmona
Militan Hizbullah luncurkan roket presisi tinggi ke wilayah Israel (ist)

Lebanon, Inibatam – Kelompok militan Hizbullah di Lebanon, Kamis (2/11/2023) meluncurkan sekitar 25 hingga 30 roket ke Kiryat Shmona, sebuah kota di utara Israel.

Radio militer Israel membagikan beberapa foto di media sosial yang menunjukkan sejumlah kendaraan di kota tersebut terbakar akibat serangan tersebut. Saat ini belum diketahui adanya korban jiwa akibat serangan tersebut.

Salah satu roket dilaporkan mengenai sebuah hunian di Kiryat Shmona. Perkembangan ini mengkhawatirkan, dan situasi semakin kompleks.

Selain serangan roket, beberapa ledakan juga terdengar di pangkalan Angkatan Laut Naqoura. Hizbullah mengakui bahwa mereka telah meluncurkan drone yang membawa bahan peledak dan menargetkan pusat komando Israel di arah timur.

Baca Juga  Malaysia Larang Buku 'When I was A Kid 3' yang Dituduh Merendahkan ART Indonesia

Pertempuran di perbatasan Lebanon-Israel telah memanas sejak pekan lalu. Saat itu Pimpinan Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengumumkan dukungannya dalam perang yang sedang berlangsung di wilayah Gaza.

Selain Hizbullah, Brigade Qassam Hamas di Lebanon juga mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan 12 peluru kendali ke arah Kiryat Shmona dan sekitarnya sebagai respons terhadap situasi di Gaza.

Pertempuran di wilayah tersebut semakin rumit, dan upaya penyelesaian damai semakin mendesak. Sementara itu, invasi darat Israel ke Gaza yang dimulai pekan ini telah menimbulkan korban, termasuk salah satunya adalah komandan Israel, Letnan Kolonel Salman Habaka.

Israel telah meningkatkan operasinya di Jalur Gaza untuk mengurangi risiko bagi pasukan mereka.

Baca Juga  Kementerian Luar Negeri RI Kutuk Serangan Rudal Israel ke Area RS Indonesia di Gaza

Pada Kamis (2/11), tank dan pasukan Israel mulai mendesak masuk menuju kota Gaza. Namun, mereka menghadapi perlawanan sengit dari milisi Hamas yang menggunakan mortir dari terowongan.

Warga Gaza pun mengalami ketidakpastian dan ketegangan akibat serangan berkelanjutan. Israel, dalam strateginya, tampaknya memusatkan kekuatan besar di Jalur Gaza utara.

Hingga saat ini, korban akibat agresi Israel di Gaza mencapai lebih dari 9 ribu orang, termasuk 3.648 anak-anak. Konflik ini terus memperburuk situasi kemanusiaan dan mendesak untuk mendapatkan solusi yang berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *